Friday, January 10, 2020

Rekomendasi Novel Metropop & City Lite 2019

2019 NOVEL WRAP UP


Berikut ini adalah rekomendasi novel dengan genre metropop atau city lite yang kubaca di tahun 2019:

1. Antologi Rasa - Ika Natassa (2011)

Kisah cinta saling silang antar sahabat (Keara, Harris, Ruly, dan Dannis) di kehidupan yang sangat metropolitan ini dikemas dengan cerdas dan berkelas. Bukunya masih terasa relevan saat kubaca tahun 2019, padahal udah keluar sejak 2011.

Menariknya, di sini kak Ika benar-benar memerankan semua tokohnya. Kak Ika membuat sudut pandang masing-masing tokoh dengan sangat jujur. Sayangnya nggak ada satu pun tokoh yang kusuka di sini. Bahkan sampe tengah buku, aku masih nggak ngerti dimana sih sisi baik dan menariknya Keara, selain fisiknya??? haha.  Kisahnya sungguh jauh dari kata 'to good to be true'. Selama baca yang ada di kepalaku cuman 'apaansi?' 'apaansi?' 'hah kok gini?'.
Overall aku kurang suka sama ceritanya. Tapi aku nggak mau bilang buku ini jelek hanya karena ini bukan seleraku.

After effect baca buku ini rasanya karakternya nempel banget di kepala. Jadi pengen nonton filmnya!
Boleh dibaca buat kamu yang suka genre metropop yang isinya nge-pop abis.

2. Melbourne (Wedding) Marathon - Almira Bastari (2017)

Baca ini setelah baca resign karena langsung suka sama gaya berceritanya kak Almira.
Novel yang bercerita tentang Sydney dan Anantha-cowok yang lagi butuh partner cewek buat kondangan- ini, cocok buat kamu yang suka metropop tapi lagi nggak pengen mikir berat. Meskipun nggak se'booming' resign dan ceritanya ala ftv, buku ini tetap menarik dan bisa banget dinikmati :)

3. Resign! - Almira Bastari (2018)

Lagi penat banget sama kerjaan? Cerita Bos Galak dan para Cungpret (Kacung Kampret) ini bisa jadi hiburan. Bikin ngakak pengen guling-guling ^^ Gaya berceritanya enak banget. Selain itu quotes di setiap awal babnya banyak yang 'can relate' banget buat para cungpret, haha. Pokoknya baca buku ini bawaanya happy. Ini bakal jadi buku yang sering kubaca ulang kayaknya 😂 Para cungpret jangan sampai melewatkan buku ini!

4. Secangkir Kopi dan Pencakar Langit - Aqessa Aninda (2016)

Ini adalah buku favoritku yg kubaca di tahun 2019.
Kisah cinta segitiga yang nggak menye-menye antara Athaya, Ghilman, dan Satrya ini bikin aku ikut galau. Pusing mau pilih Ghilman atau Satrya.  Porsi keduanya seimbang. Gimana rasanya jadi Athaya yang 'so lovable' ini dihadepin sama Ghilman yang 'husband material' banget dan Satrya si ganteng pengertian yg pacarable. Cerita mereka bikin mesam mesem, tapi kadang juga bikin gondok.

Kehadiran geng fogging yang sampis di cerita ini juga jadi 'bumbu' yang sangat menghibur. Pokoknya di sini kehidupan kantor di Jakarta nya kerasa banget. 

Gaya bercerita kak Aqessa yang sangat enak dan asik ini membuatku jatuh cinta sama tulisannya dan langsung jadi fans karya-karyanya. Tulisannya terasa cerdas. Pembawaan buku ini pun berbeda dari fiksi metropop kebanyakan. Bahwa untuk menjadi cowok idaman itu nggak harus CEO yang kaya raya dan tampan rupawan 😂 Pokoknya Kak Aqessa berhasil membuat universe SKdPL ini seolah real, orangnya ada beneran. Bikin halu-halu gemes! Jadi sayang sama semua karakternya 🥰 lol! 

Nggak perlu babibu panjang lebar lagi, you must read this heartwarming book! 

5. Satu Ruang - Aqessa Aninda (2017)

Buku ini harus kamu baca kalau kamu gagal move on dari Secangkir Kopi dan Pencakar Langit. Buku ini menyelami lebih dalam universnya Satrya. Meskipun kehidupan kerjanya tidak sekental yg di SKdPL, buku ini tetaplah aditif. Bener-bener nggak bisa berhenti baca.
Satrya yg belum sepenuhnya move on dari masa lalunya, justru dipertemukan dengan sosok baru, Kinan yang gloomy dan Sabrina-cewek pengertian anti ribet, yang udah lama naksir Abi-. Kisah cinta yang runyam bener bener menguras emosi. Ditambah lagi dengan ending yang gantung, bikin jengkel pengen lempar bukunya, haha. Nanggung banget, bikin penasaran. Nggak ngerti sama pembaca yang tahan nunggu dua tahun sampai terbit buku sekuelnya Dua Jejak. Untung aku belinya langsung lengkap pas trilogi novel ini udah terbit semua.

6. Dua Jejak - Aqessa Aninda (2019)

Buku ini wajib dibaca setelah Satu Ruang. Karena buku ini akan mengurai benang kusut diantara mereka berempat-Satrya, Kinan, Sabrina, Abi-.

Nggak jauh beda dengan Satu Ruang, buku ini sama menguras emosinya. Bikin menghela nafas berkali-kali. Satu ruang dan dua jejak mengajarkan bahwa manusia itu memang nggak ada yang sempurna, sekalipun di dalam buku. Meskipun bikin capek hati, overall, tetep recommended.

Sekian rekomendasi singkatnya. Next time kalau sempat baca ulang buku-buku ini, aku bakal bikin review full nya di artikel book review per judulnya.

#BOOK REVIEW#

No comments:

Post a Comment