Friday, August 7, 2020

Review Novel The Case We Met (Flazia)

The Case We Met - Flazia 


Blurb

Sign in as Redita Harris

From : Ratu Maheswari < ratumahestjip@chef.net >
Subject : Re: Re: Baca NY Times

Dita, kamu bahkan masuk berita NY Times karena mendadak ambruk waktu sidang dan orang jadi ngira kamu mau dibunuh sama lawan kamu—you should take a break, for God’s sake! Jadi, kenapa juga tiba-tiba kamu ribet ngurusin kasus malapraktik di sini? Kamu bahkan udah nggak ketemu Natan bertahun-tahun, dan terakhir kali ketemu pun kamu masih gagap-bisu di depan dia! Masih nanya sebaiknya kamu terima jadi pengacara dia atau nggak? Kecuali hati kamu akhirnya berhasil beralih, yang jelas ini bukan keputusan yang bagus, Red.


Sign in as Natanegara Langit
From : Akbar Zaydan < dn.akbr@dr.com >
Subject : Butuh Propofol?

Nat, someone said that being a good doctor is like being a goalkeeper. No matter how many goals you’ve saved, people will only remember the one you missed. Kematian pasien kali ini jelas bukan salah kamu, dan rumah sakit lagi sibuk cari jalan keluar, jadi kenapa sekarang kamu malah ke New York? Harus dianestesi biar diem, hah? Persetan sama konferensi di Wyndham. Kami tahu kamu nggak akan lari, jadi ayo cepet balik. Dita datang ke rumah sakit pagi ini, cari kamu.

Review

Halo! Kali ini aku akan mengulas novel berjudul The Case We Met oleh Flazia. Yang kalau kita lihat sampulnya dan baca blurb-nya di atas, sekilas menceritakan tentang dunia hukum dan kedokteran. Hmmm, udah kelihatan menarik bukan?

Buku bersampul merah ini memiliki ketebalan 439 halaman. Iya, cukup tebal memang jika dibandingkan dengan ukuran fiksi metropop pada umumnya 😅.

Dengan ketebalannya itu, di bagian awal bab aku sendiri udah dibikin ngos-ngosan karena disodorin preambule --kalau di buku lain mungkin prolog kali ya-- yang tebelnya 64 halaman. Isi preambulenya sendiri ternyata udah masuk ke case yg sedang ditanganin tokoh utama. Tapi tenang, jangan panik dulu. Walaupun udah dikasih kasus-kasus, ternyata nggak melulu yang berat-berat. Yah, ceritanya cukup mengalir.

Uniknya, tokoh utama cewek di novel ini berhijab. Jarang banget nemu metropop yg ceweknya berhijab, yang ukhti seperti ini. Bahkan sepertinya memang baru kali ini aku nemu. Sementara itu kelakuan tokoh cowok-cowoknya juga yang cowok baik-baik. Nggak ada tuh di sini yang playboy atau womanizer gitu 😅 tapi kalau yang jahat tetep ada sih, eh.

Premisnya juga menarik. Redita -tokoh cewek- menjadi pengacaranya dokter Natan-tokoh cowok- yang digugat karena kasus malapraktik. Ini menciptakan perpaduan yang unik tentang hukum dan dunia kedokteran. Penjelasan medisnya legit banget. Meskipun kadang nggak mudeng sih, wkwk, tapi gapapa, buat belajar juga.

Seperti yang kubilang sebelumnya, Redita ini memang ukhti-ukhti banget, nah ketemu sama Natan yang menghargai sikap Redita. Aku kira nggak bakal ada cerita romance-nya gitu. Tapi ternyata aku salah. Mereka memang nggak ada adegan-adegan yang sweet ala metropop biasanya, tapi mereka uwu dengan caranya sendiri. Bahkan kadang datang dari hal-hal yang sederhana. Interaksinya menggemaskan. malu-malunya Redita dan galaknya Natan itu lucu.

Sesuai judulnya, pembahasan 'case' dalam novel ini sangat padat. Untung saja cara penyampaiannya di novel tidak membosankan. Hanya saja seringkali banyak hal yang diceritakan terlalu mendetail, padahal sepertinya tidak terlalu dibutuhkan oleh cerita. Contohnya saja saat menjelaskan tentang makanan dan restoran yang dua halaman sendiri. Padahal membahas hukum dan kedokterannya saja sudah tebal. Mungkin ini juga membuat novelnya jadi setebal ini. Tapi overall masih bisa dinikmati. Meskipun padat, lama-lama bahasanya enak dan mengalir.

Walaupun aku agak keganggu sama romansa yang ada di akhir cerita, yang menurutku berubah jadi 'gimana gitu' *but, kembali lagi itu menurutku, selera orang beda-beda kan ya*,
secara keseluruhan aku suka dengan cerita novel ini.

Novel ini mengingatkanku kembali bahwa "jodoh itu nggak akan pernah ketuker":)
"Allah nggak pernah salah ngasih jodoh ke setiap orang. Walaupun kebetulan namanya sama, nggak ada istilahnya jodoh ketuker."
Sekian.

Detail:

Judul: The Case We Met
Pengarang: Flazia
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Fiksi Metropop
Halaman: 439
Tahun terbit: 2020
ISBN: 9786020635972
Harga: Rp. 110.000
~~~

Oiya, rencananya setelah ini aku akan hiatus menulis review buku, karena ada project lain yang mau aku coba *hiyah, gaya banget! 😅
Doanya ya, semoga komitmen dan berhasil mewujudkannya, hihi.


No comments:

Post a Comment