Tuesday, January 7, 2020

Review Novel PERIKARDIA (dr. Gia Pratama)

Perikardia - dr. Gia Pratama

Perjalanan Indah untuk Dikenang,

Ribet untuk Diulang

 

Judul: Perikardia
Penulis: dr. Gia Pratama
Penerbit: Mizania
Genre/Kategori: Novel
ISBN: 978-602-418-194-9
Tahun terbit & cetakan: 2019/ Cetakan I
Jumlah halaman: 325
Harga buku: Rp. 89.000,00

Perikardia adalah karya terbitan kedua dr. Gia Pratama setelah buku pertamanya yang berjudul #BERHENTIDIKAMU pada tahun 2018.

Blurb

Gia tidak pernah menyuntik, membius, menjahit luka, apalagi menyembuhkan orang.

Gia tidak pernah membayangkan itu semua. Cita-citanya waktu kecil menjadi seorang astronaut. Diinspirasi papanya yang seorang penerbang. Dia ingin melihat hamparan Bumi yang indah dari kejauhan. Impian yang terus memenuhi kepalanya lebih dari dua dekade.

Semua berubah saat Gia masuk Fakultas Kedokteran. Menjadi Dokter? pikirnya berulang-ulang.
Saat koas, Gia ditempatkan di kota yang tidak dia kenal seumur hidupnya, Garut. Kesempatan itu membuat pikirannya semakin terbuka.

Kehidupan yang nyaman, serbacukup, praktis, dan nyaris tidak terbayang susahnya hidup, saat koas semuanya berubah. Gia yang awalnya terpaksa melakukan pengabdian masyarakat, mendapat pelajaran berharga dan menakjubkan.

Bersama teman-temannya, mereka bahu-membahu membantu siapa pun yang membutuhkan pertolongan. Saling mendukung, menggali kenyataan tentang tubuh manusia yang indah tiada dua, dan mengingat tentang tanggung jawab untuk menjaganya.

Semua yang dialaminya akan mempersiapkan dirinya untuk ujian sesungguhnya, "Ujian Tingkat Dewa".

Review

Sedikit cerita ya, sebelumnya aku nggak mengikuti tentang dr. Gia penulis perikardia ini. Aku sekadar tau kalau dr. Gia terkenal akan thread-thread-nya di twitter dan bukunya #BERHENTIDIKAMU. Yang mana buku itu pernah masuk wishlistku pas mau beli buku di gramedia, cuman ya nggak jadi beli, karena setelah kupikir-pikir aku emang orangnya nggak terlalu suka buku non fiksi dan real life banget, dan jadinya malah beli yang fiksi aja, hehe.
Beberapa waktu kemudian di timeline instagramku 'rame' lalu lalang pre order buku perikardia ini. Aku tetep nggak tertarik meskipun liat covernya yang lucu. Kupikir ya sama aja kayak buku sebelumnya, non fiksi, cuma beda tema doang. Kalau sebelumnya tentang jodoh,yang ini tentang dunia kedokteran.
Sampe akhirnya, gatau di akun siapa (akun dr. gia langsung atau akun seller pre order bukunya), aku nggak sengaja nemu salah satu thread-nya tentang anak kuliahan ditemukan meninggal di kamar mandi. Kubaca. Wah kok menarik. Aku juga jadi simpati kayak dr. Gia ke anak kuliahan yang bunuh diri dengan mengiris nadi ini, padahal masih muda. Trus Konsulen Forensiknya bilang "salah. Dia tidak bunuh diri. Dia dibunuh". Haaa gimana gimana?
"Bersambung di buku #Perikardia"
HE APAANSI? KAN ASEEEM. udah terlanjur penasaran. Udah... langsung cari tau info bukunya. Baca sample-nya. Loh ternyata menarik. Auto ikut pre order!

Balik ke Review<-
Perikardia menceritakan tentang hari-hari koas dr. Gia selama di Garut. Jadi udah bisa ditebak isinya pasti tentang dunia kedokteran. Cara berceritanya yang asik dan terasa simple membuat ceritanya mudah dimengerti oleh orang yang awam tentang dunia kedokteran-kayak aku.
Untuk babnya sendiri dibagi berdasarkan stase tempat dr. Gia bertugas, dengan selalu diawali cerita bersama istri atau keluarganya sebagai 'pancingan' untuk flashback ke masa koas. Dari stase-stase itu, aku paling suka bagian stase forensik dan stase obgyn.
Pas baca bagian forensik itu selalu dibuat penasaran kayak lagi nonton drama detektif, sekaligus deg-degan kalau udah bahas pasien tak bernyawa (re:mayat), bahkan ada cerita horornya pula di stase ini!. Nah, thread anak kuliahan meninggal tadi ada di bab ini juga. Sayangnya rasa penasaranku nggak terjawab. Yang dijelaskan cuma analis dan spekulasinya aja :(
Di stase obgyn banyak kejadian lucunya. Salah satunya pas ada ibu dan anak yang mau lahiran di waktu yang sama. Terus bayinya dikasih nama Gia Pratama. Itu ngakak sih,  kocak bayangin mamak-mamak yang mau lahiran πŸ˜‚. Di stase ini juga ada 'kasus' soal rahim yang bikin ngiluuu abis. Nggak bisa bayangin deh, masa ada yang rahimnya ditarik sampe jebol keluar. Tolong itu rahim loh! :( Meskipun udah tau ini dari thread-nya, baca lagi di sini tetep aja ngilu.


Sebenernya di bagian awal buku aku sempet bosen. Tapi begitu sampai tengah rasa penasaranku up lagi. Stase ke stase berikutnya semakin menarik. Rasanya kayak 'wah nanti ada apalagi yaa?'.

Overall saya suka buku ini. Seru, bikin penasaran, dan sangat edukatif. Hiburannya dapet, ilmunya dapet. Ternyata tubuh kita itu sangat menakjubkan kalau kita menyadarinya. Kita harus lebih bersyukur lagi dengan apa yang kita miliki. Lebih peduli dan sayang sama diri sendiri.
Buku ini cocok untuk yang mau kuliah kedokteran atau yang lagi mau koas. Isinya spoiler banget!! 😁 Sekian reviewnya~


#BOOK REVIEW#

Selain ikut PO bukunya, aku juga dateng ke Launching-nya.
Minggu, 22 Desember 2019 -bertepatan dengan hari ibu-, di Gramedia Matraman diadain acara Book Launching Perikardia dan Meet & Greet with dr. Gia Pratama. Di acara ini, ke-kepo-anku soal anak kuliahan yang meninggal itu terbayarkan. Denger langsung dari penulisnya. Finally! πŸ˜‚

Launching Perikardia


Bagaimana caranya menjaga kesehatan mental?
"Untuk menjaga kesehatan mental, harus menjaga kesehatan fisiknya dulu. Karena sakit juga akan mengganggu mental.

Pertama, `Mensana in Corporesano`-Di Dalam Tubuh yang Sehat Terdapat Jiwa yang Kuat-. Karena itu sekarang jiwanya yang dilatih. Beban-beban kecil, anggap itu bisa dan bisa. Ini harus dilatih terus.

Kedua, sholat (bagi yang muslim) atau meditasi. *Sholatnya yang khusyu', meditasinya yang fokus ke nafas*. Jadi... otak kita itu berisik banget, sholat atau meditasi itu bikin kita fokus balik lagi. Kekuatan fokus itu menguatkan mental"
-dr. Gia Pratama, di Launching Perikardia(22/12/2019)

***

No comments:

Post a Comment