As Always, I Love... - Nureesh Vhalega
Blurb
Beberapa bulan menjelang pernikahannya, ayah Lyrrani Bestari meninggal. Dunianya runtuh, karena selama ini dia merasa hanya punya ayahnya dan Rayen, sahabatnya sejak masa SMA. Tidak hanya itu, beberapa masalah mulai bermunculan seiring persiapan pernikahannya. Sesosok orang yang hilang dari hidupnya empat belas tahun lalu, tiba-tiba kembali. Belum lagi, Juan, tunangannya, yang tetap sibuk dengan pekerjaannya di tengah persiapan pernikahan mereka.
Lyrra bersyukur punya Rayen yang selalu ia andalkan di tengah semua permasalahan yang dihadapinya. Keduanya begitu dekat sampai semua orang di sekitar meragukan persahabatan mereka."Kami cuma sahabat" sudah sering mereka lontarkan.
Review
Lyrra dan Rayen. Keduanya bersahabat sejak SMA, dan yeah seperti dugaan kita, Friendzone! :). Friendzone-nya udah tahap keterlaluan sih emang. Sampai gemesss sendiri liat mereka berdua, wkwk (gemesnya gemes uwuu). Penggambaran interaksi persahabatan mereka terlihat apik banget. Aku jadi pengen punya sahabat kayak Rayen!
Rasanya emang gemes, selebihnya datar π. Aku kira bakal bikin sedih yang menyesakkan gitu. Tapi ternyata nggak se-gloomy yang kubayangkan waktu baca review-review nya sebelum kuputuskan beli. Gloomy-nya berasa nanggung, masalah-masalah yang ada itu kayak puzzle yang berhasil dipasang pas, rapih, tapi bukan tempat sebenernya gitu. eh gimana sih? wkwk. Intinya plotnya itu seperti potongan-potongan yang dipaksa biar bisa nyambung, terlalu banyak kebetulan yang susah diterima, like 'kok bisa gitu sih?' 'tega bener ini penulisnya?'. Itu yang kurasain ya.. π
Bagian awal aku masih enjoy, tapi kebelakang ya datar aja gitu. Nggak kaget dengan konflik baru yang muncul. Karena ya dari satu bab pertama udah ketebak banget ending-nya gimana. Aku menyayangkan porsi adegan Lyrra-Juan yang nggak seimbang dibandingkan Lyrra-Rayen. Jadi kalau ditanya bagus atau enggak, i don't know :)
Kalau dibilang nggak bagus, buktinya aku bisa nyelesaiin ini dalam waktu nggak nyampai satu hari.
Kalau dibilang bagus, nggak kebayang juga kalau halamannya ditambah agak tebel, mungkin aku akan DNF alias nyerah.
Pendapatku kali ini sangat subyektif. Aku nggak tau apakah ini salah satu efek bahwa aku habis baca sebuah cerita di wattpad yang notabene itu bagus banget, dan ini buku pertama yang selesai kubaca setelah cerita itu. Jadi pas baca ini berasa lempeng, atau memang kenyatannya bukunya gitu? Tolong yang udah baca dan merasakan hal yang sama? atau kalau aku emang salah, hujat aku :( wkwk.
Pendapatku kali ini sangat subyektif. Aku nggak tau apakah ini salah satu efek bahwa aku habis baca sebuah cerita di wattpad yang notabene itu bagus banget, dan ini buku pertama yang selesai kubaca setelah cerita itu. Jadi pas baca ini berasa lempeng, atau memang kenyatannya bukunya gitu? Tolong yang udah baca dan merasakan hal yang sama? atau kalau aku emang salah, hujat aku :( wkwk.
Overall, novel ini cukup menghibur. Bisa dijadiin temen di hari minggu, sambil guling-guling nyemil chiki JetZ π
Salah satu pelajaran yang kuambil dari story novel ini yaitu:
KEJUJURAN itu penting. Kalau nggak suka, ya bilang nggak suka. Kalau marah, jangan ditahan. Apalagi menyangkut perasaan. Sadar atau enggak, sebuah ketidakjujuran, selain menyakiti orang lain, itu akan menyakiti diri sendiri.
-------------------------------------------- Judul: As Always, I Love...
Penulis: Nureesh Vhalega
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Genre/kategori: Fiksi/ City Lite
ISBN: 978-623-00-1225-9
Tahun terbit & cetakan: 2019
Jumlah halaman: 273 halaman
Harga buku: Rp.75.000,-
---------------------------------------------
#BOOK REVIEW#
No comments:
Post a Comment