Tuesday, April 28, 2020

Mengintip Rahasia "Di Balik Tirai Aroma Karsa"

Setelah puas menamatkan novel Dee Lestari yang berjudul Aroma Karsa, aku yang gagal move on dari kisah Jati dan Suma akhirnya bisa mengobati rasa rindu dengan mengintip apa yang ada di balik tirai Aroma Karsa.



DI BALIK TIRAI AROMA KARSA (DBTAK) merupakan novel non fiksi karya Dee Lestari yang mengulas kiat penulisan dan proses kreatif dalam pembuatan novel Aroma Karsa. Bisa dikatakan bahwa buku ini melengkapi Aroma Karsa.


Buku ini menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti:
  • "apakah aroma karsa terinspirasi oleh novel perfume?";
  • "apakah kisah kerajaan majapahit yang dibahas di aroma karsa adalah cerita nyata?"; hingga
  •  cerita saudara sepersusuan yang sempat ku kritik di review aroma karsa (postingan sebelum ini)

Selain pertanyaan di atas, kira-kira rahasianya apa saja ya yang membuat novel Aroma Karsa sangat menarik? Yuk kita intip!

  • Perjalanan riset
Aku terkagum-kagum dengan riset yang dilakukan Dee Lestari untuk aroma karsa. Risetnya benar-benar nggak main-main.

- Ikut kursus meracik parfum di Nose Who Knows (NWK), yang masih berafiliasi dengan Cinquieme Sens, institusi parfum terkemuka di Prancis.
Di sini kita akan diajak belajar tentang teori peracikan parfum: tentang not atas, not tengah, not bawah, dan karakteristik masing-masing not.

- Berkeliling permukiman bantar gebang, bahkan mendaki bukit sampah.
melalui ini juga terkuak nasib akhir dari sampah jutaan warga DKI, yang kebanyakan dari kita hanya tahu nasib sampah itu ketika diangkut petugas kebersihan dari tempat sampah disekitar kita, tanpa tahu/peduli apa yang terjadi kemudian.

- Mendatangi pabrik Mustika Ratu di Ciracas untuk kebutuhan cerita Kemara, yaitu tentang tradisi perawatan tubuh dan kecantikan keraton.

- Bertemu dengan Darwyn Tse, peracik parfum lokal yang mengerjakan sendiri semua pembuatan parfumnya, mulai dari meracik sampai pengemasan. Darwyn dengan tokoh Jati Wesi sama-sama autodidak, yang belajar melalui uji coba dan riset pribadi.

- Bertemu dengan Vincent Luhur, kolektor anggrek, florist pemilik Verdant Floristry.
Yang kemudian Dee memutuskan memilih anggrek sebagai perwujudan Aroma Karsa.

- Menghubungi Dr. Ali Akbar, Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya, yang kemudian menghubungkan kepada Dr. Ninie Susanti (seorang ahli epigrafi) dan Dr. Dwi Puspitorini (Ketua Program Studi Sastra Jawa Univesitas Indonesia), untuk kebutuhan legenda baru yang diciptakan Dee. Yaitu untuk memastikan kesesuaian lokasi setting, kesesuaian bahasa Jawa Kuno yang digunakan beberapa tokoh, juga menentukan konteks penelitian yang dilakukan oleh tokoh arkeolog di aroma karsa.

- Bertemu dengan pembalap Ananda Mikola untuk mengonfirmasi soal kebocoran mesin yang dialami tokoh Arya di Sirkuit.

- Riset pustaka dari puluhan sumber untuk membuat materi observasi proses dekomposisi mayat secara olfaktori (penciuman).

- Bertemu Pak Polet, juru kunci Gunung Lawu untuk kebutuhan kanvas lawu, mengingat Gunung Lawu akhirnya diputuskan Dee menjadi setting lokasi puspa karsa. Bahkan Dee sempat mendaki dan mengintip akses ke Jalur Tengah.

Dengan hasil aroma karsa yang sebegitu kerennya, saya percaya kata-kata Dee. "Imajinasi dapat membawa cerita terbang jauh, tetapi pengalamanlah yang memberikan jangkar bagi cerita agar kuat berakar."

  • Metodologi penopang kreativitas
Terdapat pelajaran berharga tentang:
- Pentingnya membuat target dan komitmen untuk merealisasikannya.
Selain cinta, profesionalisme juga penting untuk melahirkan sebuah buku.
Di sini Dee membagikan jadwal target, janji, progress yang dia buat untuk mewujudkan aroma karsa.

- Narator harus tahu kapan membuka kartu demi kartu agar denyut cerita tetap terjaga.
Di sini aku semakin mengagumi kemampuan Dee dalam memainkan kartunya. Di aroma karsa, remah-remah clue yang ditabur Dee terasa pas momentumnya. Bahkan di novel DBTAK ini disajikan tabel persepektif yang berisi 25 'persepektif pembaca' (fyi: panjangnya tiga halaman) yang mana berbeda dengan 'cerita yang sebenarnya'. Dan aku sendiri, sebagai pembaca berhasil tergiring kepada 'persepektif pembaca' yang diarahkan Dee melalui remah-remah clue yang ditaburnya. Rasanya gilak, berasa lagi disodorin list kegublukan selama baca aroma karsa πŸ˜‚



- Hidup boleh tidak masuk akal, tapi fiksi harus masuk akal.


  • Proses dan keputusan kreatif
Beberapa hal yang kusorot di bagian ini:
- Dalam membangun cerita, kita bisa membayangkan posisi kita sebagai sutradara.
Kemudian menimbang: dari mana, ke mana, dan bagaimana kamera saya akan mengawali adegan ini?

- Dalam fiksi, semua harus dilebur menjadi kebutuhan cerita.
Data seakurat apa pun, jika cuma ditempel dan tidak dilebur, akan menjadi kemubadziran.

  • Cerita dan karakter
- Cerita yang berhasil adalah cerita yang mampu memikat dan mengikat.
- Jadikan karakter kita semanusia mungkin, sekaligus sedramatis mungkin.
- Salah satu indikator keberhasilan cerita adalah kemapuannya mengusik pembaca.
- Karakter kecil yang digarap dengan baik dan cermat, akan ikut menghidupkan karakter-karakter utama, dan pada akhirnya menghidupkan cerita secara keseluruhan.

  • Penyuntingan
Di sini Dee membagikan banyak tips penyuntingan naskah. Mulai dari pemilihan kata, isi cerita, maupun bagian menulis ulang cerita.

  • Departemen Artistik
Bagian ini membahas proses pembuatan desain dan sampul yang akhirnya menjadi aroma karsa yang cantik. Pembuatan ilustratornya keren 😭😭😭.

  • Integrasi digital dan cetak
Dee membagikan pengalamannya mulai dari peluncuran aroma karsa yang berupa cerbung  digital berlangganan yang dulu tayang setiap senin dan kamis, sampai dengan aroma karsa bentuk cetak yang bisa kita peluk sekarang.

______________________

Membaca DBTAK membuatku tahu seluk beluk aroma karsa. Jadinya malah makin cinta sama aroma karsa. Setiap baca kata per kata di DBTAK selalu kagum. Rasanya pengen bilang "GILAK!" terus-terusan, saking takjubnya πŸ˜‚

Buat yang udah mampir baca sampai sini, maaf ya beberapa point kuringkas menjadi seringkas-ringkasnya. Isinya panjang bangettt. Sampai hampir mabok ini nulisnya πŸ˜… Tapi percayalah, baca langsung bukunya bakal lebih seru! Apalagi isinya dilengkapi dokumentasi dan ilustrasi yang menarik. Aku yang bahkan paling males kalau disuruh baca non fiksi, bisa menyelesaikan buku ini dalam dua kali baca.

Overall, aku merekomendasikan buku ini. Baca DBTAK nggak ada ruginya.
Lewat buku ini, kita akan mengetahui jatuh bangun, tantangan, sekaligus alasan dari berbagai keputusan kreatif seorang penulis. DBTAK akan membuka wawasan kita tentang dunia kepenulisan dan memperdalam apresiasi kita terhadap karya kreatif serta kreator di baliknya.
Jadi, buat yang udah baca Aroma Karsa bakal tambah suka sama kisahnya. Sedangkan untuk yang sedang belajar menulis, ini cocok banget buat dicuri ilmunya ;)

_______________________

Detail
Judul: Di Balik Tirai Aroma Karsa
Penulis: Dee Lestari
Tahun terbit: 2019
ISBN: 978-602-291-518-8
Jumlah halaman: 304 hal
harga: Rp.89.000,- Rp. 71.200,-

#BOOK REVIEW#


1 comment:

  1. Top 10 Iron-Edge Stainless Steel Tinted Glasses (Nylon) - TITanium
    T-Titanium titanium hair trimmer as seen on tv Glasses joico titanium (Nylon) : The top 10 Iron-Edge Stainless titanium nipple bars Steel Tinted Glasses (Nylon) : snow peak titanium spork The top 10 Iron-Edge Stainless Steel Tinted Glasses (Nylon) : The top 10 babyliss pro nano titanium flat iron

    ReplyDelete