Kenapa aku menulis di blog?
Emang masih jaman?
Kenapa aku menulis review buku?
Emang ada yang baca?
Aku menulis karena menulis itu susah.
Nekat menulis ketika sadar bahwa menulis itu susah, memberikan challenge tersendiri. Aku jadi tertantang gimana caranya menemukan kata yang pas, merangkainya jadi kalimat yang enak dibaca, yang kalau dibaca lagi entah besok, tiga hari lagi, dua tahun lagi itu nggak bakal bikin geli atau geleng-geleng. It is my problem now, nggak jarang ketika membaca ulang postingan blog malah geli sendiri, trus baru sadar 'kok tulisanku alay banget ya?' π. Sudah kubilang menulis itu susah!
Aku menulis karena menulis merehatkan pikiran.
Rutinitas utamaku saat ini adalah kerja, yang artinya aku punya waktu libur cuma weekend. Dengan meluangkan waktu untuk menulis, setidaknya bisa membuat rehat sejenak dari hiruk pikuk kerjaan, menjadi secamam escape buat pikiran. Kalau yang lain mungkin larinya ke media sosial, blog adalah pilihanku. Terkadang media sosial terlalu toxic. Sedangkan dengan blog, aku menemukan kepuasan tersendiri ketika berhasil menekan tombol publish.
Aku menulis karena aku belajar.
Saat masuk dunia kerja, rasanya aku jarang memakai otakku untuk berpikir. Eh tapi bukan berarti aku bekerja nggak pakai otak lho ya, maksudku berpikir layaknya anak sekolah ketika ada PR atau mau ujian. Jadi biar otakku nggak bebal, aku menulis, karena menulis dan berpikir itu satu paket. Sehingga biarpun lagi nggak sekolah, aku pengen otakku nggak gubluk-gubluk amat gitu, hehe.
Membuat review buku adalah hal yang menyenangkan. Bisa berbagi tentang apa yang aku rasakan ketika membacanya. Mengingat-ingat isinya, jangan sampai melenceng dan melantur kemana-mana. Dan tentunya, jadi punya target tersendiri. Kalau habis baca, harus cepet-cepet bikin review, keburu lupa, karena sadar umur sudah semakin menua dan memori di kepala mudah pudar.
Aku menulis untuk berbagi tentang apa yang ada di kepalaku.
Kalau ada yang mengganggu pikiran ataupun punya keresahan tertentu *hiyah. Aku bisa menuangkan isi pikiranku dengan bebas. Ya walaupun banyak nggak jelasnya, hehe. Tapi dengan menulis, aku berhasil menyuarakan apa yang aku rasakan, dan itu melegakan.
Aku menulis karena aku suka.
Aku menulis karena menulis membuatku senang.
Aku nggak peduli ada yang baca tulisanku atau tidak. Karena aku menulis untuk diriku sendiri.
Lucu rasanya membayangkan, suatu saat nanti ekspresiku kaya apa ya pas baca tulisan-tulisanku.
Nanti kalau dibaca anakku gimana ya? (Itu kejauhan woy! π)
Tapi meski aku menulis untuk diri sendiri, bukan berarti orang lain nggak boleh baca (yaiyalah kan udah di publish hmm).
Justru sebuah 'kebanggaan' kalau ada yang mau baca tulisanku. Dan ketika ada yang bilang
"Eh aku udah baca blog kamu lo"
"Iya aku udah lihat blog kamu"
"Blognya bagus! Jangan berhenti nulis ya"
wah.. itu rasanya senenggg! Terima kasih ya sudah mengatakannya :) These words made my day!
Jadi teruntuk kamu, yang lagi baca tulisan ini. Terima kasih, sudah baca tulisanku π Boleh kasih tahu aku. Jauh lebih senang kalau ada kritik, saran, atau masukan, apalagi pemasukan (eh?).
The last but not least...
Why do I write? Because I love it.
I'll always write articles no matter what. And I hope someday I'll finish my own book :) (ps. I still process and study about it :p)
Tell me if u already read this blog, okay?
Thank youuu π
Lanjutkan Dell...
ReplyDelete“Setiap tulisan akan menemukan pembacanya”
Wah.. siap mas, terimakasii sudah mampir..
Delete