Review Novel: Midnight Tea by Mooseboo
(Disclaimer: Review Tipis dan nggak mendalam ke cerita)
Blurb
Manakah yang lebih baik, terjebak kenangan masa lalu atau kehilangan kenangan?
Kenangan pahit dengan seorang pria di masa lalu membuat Lea butuh waktu yang tak sedikit untuk kembali membuka hati. Ketika Djuan, barista di sebuah kafe di kantornya menunjukkan gelagat ingin mendekatinya, Lea bimbang. Namun, pesona Djuan lebih kuat daripada kekhawatirannya. Lea berharap, keberadaan Djuan dapat menghapus kenangan pahitnya.
Di saat itulah, sesosok pria dari masa lalunya kembali hadir. Bukan sekadarkembali, tapi bahkan pria itu menjadi karyawan baru di Fermata Radio, tempat kerja Lea. Tak hanya kekhawatirannya akan cinta yang kembali menghantui Lea, tapi juga sebuah kisah pahityang belum sepenuhnya tuntas.
Review
Kisah Lea, seorang Creative Asistent di Radio Fermata, yang dihadapkan dengan Djuan-- barista di sebuah kafe di kantornya yang punya pesona kuat dan tingkah yang sangat manis--dan Wangsa--karyawan baru Radio Fermata yang merupakan sosok dari masa lalu Lea yang pernah menorehkan kenangan pahit.
Cinta segita?
Tapi tenang, di sini kita nggak akan menemukan cerita rebutan cewek kok.
Ini kali pertama aku baca novel karya Mooseboo dan aku suka dengan gaya penulisannya. Midnight Tea punya narasi yang renyah dan bikin betah. Cocok untuk yang pembaca yang mudah capek tiap ketemu narasi panjang--aku contohnya, lol--karena lumayan page turner. Misal kemarin aku bacanya di hari libur, mungkin nggak sampai sehari juga udah kelar bacanya.
Bicara tentang karakternya...
•Djuan di sini manis banget! Padahal yang dia lakukan itu hal-hal sederhana, seperti yang dilakuin cowok pada umumnya. Tapi berhasil bikin cengar-cengir.
•Lea, tingkah jengkelnya ketika berhadapan sama Wangsa cukup normal dan nggak annoying--ya sewajarnya cewek kalau ketemu mantan yang nyebelin aja.
•Wangsa? Heh, aku zebel!
Lihat wangsa itu nyebelinnya kayak.. "ngapain sih galak-galak?" "Sok banget deh lo!" wkwk.
Bagian yang kusuka, plotnya yang rapi.
Dan bagian kejutannya itu beneran bikin aku kaget karena nggak pernah curiga apa-apa. Rasanya "HAH?" "Bentar, bentar, gimana??"
Dan dua kali aku mengalami momen itu di sini. Sepertinya aku terlalu terbuai dengan kemanisan dan mengalirnya cerita, sampai lupa nebak ataupun curiga ke tokoh-tokohnya. Oiya, I love the urban legend about Po and Meru, inside!
Overall, ini novel yang komplit. Selain menyajikan romansa yang manis, novel ini juga menyisipkan pesan tentang bakti kepada orang tua dengan permasalahan keluarga yang ada. Jadi nggak cuma manis, buku ini juga menghangatkan, apalagi porsinya pas dan nggak terkesan di jejelin biar kelihatan keren.
Selain sikap Wangsa yang nyebelin di masa lalu, aku manut sama jalinan ceritanya dan nggak ada komplain. Alias aku sukak!
I Love this book. This is one of the sweetest book i've ever read 💜 Awalnya aku beli buku ini karena covernya cantik. Siapa sangka ternyata isinya melebihi ekspektasiku. Bahkan setelah ini aku langsung beli karya Mooseboo yang lainnya begitu ke Gramedia.
Jadi buat kalian yang penasaran akhirnya Lea sama siapa, yang lagi butuh bacaan romance ringan tapi asyik, atau pun yang butuh temen santuy buat ngabubu-read, aku merekomendasikan buku ini ;).
No comments:
Post a Comment